Ninid Alfatih*
Bulan Rabiul awal adalah bulan nabi. Bulan istimewa ketika Nabi Muhammad SAW dikenang dengan cinta saat kelahirannya, maupun dikenang dengan rasa kehilangan saat wafatnya.
Nabi bahkan dikenang dan dicintai oleh orang yang belum pernah bertemu dengannya, yakni umat yang hidup sesudahnya.
Seperti apa keistimewaannya, bahkan sudah disebutkan jauh sebelum kehadiran beliau di dunia ini membawa wahyu Allah, yakni Alquran.
Allah berfirman di dalam QS As syu'ara 26:196
"dan sungguh Alquran itu disebut di dalam kitab-kitab terdahulu".
Dua agama samawi lain yang merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim yakni Yahudi dan Nasrani pernah menyebut tentang nubuat Muhammad SAW dalam versi asli Taurat dan Injilnya. Namun sebagaimana diketahui, dua kitab umat Nabi Musa as dan Nabi Isa as ini telah mengalami perubahan di dalam isi dan teksnya, sehingga penyebutan tentang nubuat Muhammad SAW pun mengalami reduksi.
Namun beberapa penelitian berdasarkan manuskrip kuno menunjukkan keterkaitan teks dengan berita tentang keberadaan Nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman. Beberapa orang yang menganalisis ini antara lain Ibnu Taimiyah, Paul Davies dari keuskupan di Washington DC, Profesor Doktor Abdul Wahab Nagar.
Ibnu Taimiyah memperkuat itu dengan mengatakan bahwa: " aku pernah melihat manuskrip Kitab Zabur dan di dalamnya tersurat sangat jelas ramalan kenabian Muhammad dengan menyebut namanya".
Dalam Injil Yesaya disebutkan bahwa wahyu akan turun di tanah Arabia.
Di dalam Kitab Taurat yang asli pernah disebutkan ada ayat yang berbunyi " engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismail. Tuhan akan meluhurkan anak itu dan salah satu dari keturunannya akan memiliki umat yang banyak”. Namun versi itu sekarang sudah lenyap.
Seperti diketahui bahwa sebagian besar Nabi yang diutus Allah merupakan keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Nabi Ishaq. Sedangkan selama berabad-abad dari jalur Nabi Ismail tidak ada keturunan nabi kecuali nabi akhir zaman, Muhammad SAW.
Sebuah manuskrip Injil kuno yang ditemukan di Laut Mati dan diakui pendeta Paul davies memuat tentang "Isa adalah Mesias atau juru selamat kaum masehi, namun akan muncul juru selamat yang lain". Sedangkan Injil yang paling jelas memuat tentang keberadaan Nabi Muhammad adalah Injil Barnabas.
Sementara di dalam tradisi agama Hindu, disebutkan di dalam bagian Weda yakni, atharwaweda, nubuat yang menceritakan akan muncul Narashanga (orang yang terpuji). Istilah ini bercitra futuristik, karena menunjukkan bahwa kala itu narashanga belum muncul.
Hanya saja identifikasinya mirip dengan profil Nabi Muhammad SAW. Misalnya gambaran tentang insan terpuji, manusia mulia, bermoral dan pekerti mulia. Beberapa informasi dalam Atharwaweda juga menyebutkan kilas cerita kenabian Mamaha, yang kuat kaitannya dengan kisah Muhammad seperti peperangan badar, kisah Isra mi'raj dan jumlah istri Nabi.
Dalam sejarah, diketahui bahwa Weda ditulis sekitar 3 SM. Jauh sebelum nabi Isa lahir. Apalagi nabi Muhammad.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa nubuat Muhammad sebagai manusia mulia nyata adanya, jauh sebelum kehadiran Muhammad sendiri.
Apapun sebutannya, Perygytos, Ahmad, Muhammad, Hamid, Mamaha, Avatar dan lainnya, semuanya merujuk kepada figur orang mulia karena akhlaknya yang terpuji.
Muhammad SAW dikenang karena kemuliaan akhlaknya, ketinggian budinya, kasih sayangnya pada semua manusia dan kecintaannya pada makhluk hidup lainnya.
Dialah kekasih semesta. Karenanya, Allah menciptakan langit, bumi dan seisinya.
Maka pada bulan mulia ini, pantaslah jika kita memperingatinya dalam tafakkur, kesyahduan dan pengharapan atas syafaatnya.
Allahumma sholli wasallim ala sayyidina muhammad.
Wallahu a'lam bishowab.
*penulis adalah tim sejarah ppbu.