Tambakberas.com - Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu amal ibadah yang sangat diutamakan bagi umat Islam dan memiliki pahala yang agung. KH. Salman Alfariesi menjelaskan dalam Al-Qur'an, terdapat perintah untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan untuknya."
Dari ayat ini, dapat kita pahami bahwa membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan amal ibadah yang agung dan memiliki pahala besar. Hal ini karena bukan hanya manusia yang bersholawat, tetapi Allah sendiri serta para malaikat-Nya juga menggemakan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan bukti kecintaan Allah dan para malaikat-Nya kepada Rasulullah.
Cinta Para Sahabat kepada Rasulullah SAW
Para sahabat sangat mencintai Rasulullah SAW karena mereka hidup berdampingan dengan beliau. Saking besarnya kecintaan mereka, mereka ingin terus bersama Rasulullah, baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini dibuktikan dalam sebuah hadis yang mengisahkan seorang sahabat yang berkata kepada Nabi Muhammad SAW:
مَا أَعْدَدْتُ لَهَا بِكَثْرَةِ الْعِبَادَاتِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
"Ya Rasulullah, saya tidak memiliki banyak amal ibadah yang bisa saya persembahkan kepada Allah. Namun, saya mencintai Allah dan Rasul-Nya."
Mendengar hal itu, Rasulullah SAW menjawab:
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
"Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai."
"Artinya bahwa besok orang yang cinta kepada Rasulullah akan dikumpulkankan bersama-sama dengan Rasulullah SAW." Jelas Kyai Salman.
Fadhilah Membaca Sholawat: Kisah Imam Al-Bushiri
Keutamaan membaca sholawat juga dapat ditemukan dalam sebuah riwayat yang berkaitan dengan Qashidah Burdah, karya Imam Al-Bushiri. Dikisahkan bahwa Imam Al-Bushiri mengarang qashidah ini dalam keadaan lumpuh. Ketika sampai pada bait berikut:
فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيهِ أَنَّهُ بَشَرٌ
"Puncak pengetahuan seseorang terhadap Nabi Muhammad adalah bahwa beliau hanyalah manusia biasa."
Namun, setelah menulis bait ini, Imam Al-Bushiri tidak dapat melanjutkan syairnya. Seakan-akan keahliannya dalam bersyair hilang begitu saja. Lalu, beliau tertidur dan bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Dalam mimpi itu, Rasulullah melanjutkan bait syair yang belum selesai dengan menambahkan:
وَأَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِ اللَّهِ كُلِّهِمِ
"Dan sesungguhnya beliau adalah sebaik-baiknya makhluk dari semua golongan makhluk."
Setelah itu, Rasulullah SAW memberikan burdah (selimut atau selendang) kepada Imam Al-Bushiri. Ketika terbangun, beliau mendapati dirinya telah sembuh dari kelumpuhan dan bisa berjalan kembali.
"Nah ini merupakan salah satu Fadhilah keutamaan daripada membaca Sholawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam." Pugkas kiai Salman Al-Fariesi
Red: Bima